Jumat, 16 Oktober 2009

Keamanan Jaringan Komputer

Masalah keamanan jaringan komputer secara

umum dapat dibagi menjadi empat kategori yang

saling berkaitan 17):


1. Secrecy/Confidentiality

Informasi yang dikirimkan melalui jaringan komputer harus dijaga sedemikian rupa kerahasiaannya sehingga tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berhak mengetahui informasi tersebut.

2. Authentication

Identifikasi terhadap pihak-pihak yang sedang melakukan komunikasi melalui jaringan harus dapat dilakukan. Pihak yang berkomunikasi melalui jaringan harus dapat memastikan bahwa pihak lain yang diajak berkomunikasi adalah benar-benar pihak yang dikehendaki.


3. Nonrepudiation

Pembuktian korespondensi antara pihak yang mengirimkan suatu informasi dengan informasi yang dikirimkan juga perlu dilakukan dalam komunikasi melalui jaringan komputer. Dengan pembuktian tersebut, identitas pengirim suatu informasi dapat dipastikan dan penyangkalan pihak tersebut atas informasi yang telah dikirimnya tidak dapat dilakukan.


4. Integrity Control

Informasi yang diterima oleh pihak penerima harus sama dengan informasi yang telah dikirim oleh pihak pengirim. Informasi yang telah mengalami perubahan dalam proses pengiriman, misalnya diubah oleh pihak lain, harus dapat diketahui oleh pihak penerima.


Dalam protokol stack OSI (Open Systems Interconnection) Reference Model terdapat beberapa kemungkinan penempatan aspek keamanan jaringan. Terdapat pula kemungkinan bahwa aspek keamanan jaringan tidak hanya

ditempatkan pada salah satu layer melainkan dikombinasikan pada beberapa layer sekaligus karena penempatan pada tiap layer memiliki keunggulan masing-masing. Pada physical layer, kabel transmisi dapat diamankan dengan penggunaan tabung pelapis yang berisi gas bertekanan tinggi. Pada data link layer, paket pada jalur point-to-point dapat dienkripsi ketika meninggalkan sebuah mesin dan didekripsi ketika masuk ke mesin yang lain.


Pada network layer, penggunaan firewall dan protokol IPsec digunakan untuk menjamin keamanan.

Pada transport layer, koneksi dapat dienkripsi untuk menjamin kemanan antarproses (end-toend).Terakhir, pada application layer, aspek autentikasi dan nonrepudiation dapat dijamin dengan algoritma pada aplikasi yang digunakan.


3. IPsec (IP Security)

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, masalah utama yang menjadi perhatian dalam mengimplementasikan aspek keamanan dalam jaringan komputer adalah di layer mana aspek keamanan tersebut harus diimplementasikan. Salah satu solusi yang menjamin tingkat keamanan paling tinggi adalah dengan mengimplementasikan aspek keamanan pada application layer. Dengan implementasi aspek keamanan pada layer ini maka keamanan data dapat dijamin secara end-to-end (proses ke proses) sehingga upaya apa pun untuk mengakses atau mengubah data dalam proses pengiriman data dapat dicegah. Namun, pendekatan ini

membawa pengaruh yang besar yaitu bahwa semua aplikasi yang dibangun harus ditambahkan dengan aspek keamanan untuk dapat menjamin keamanan pengiriman data. Pendekatan lain didasarkan bahwa tidak semua

pengguna menyadari pentingnya aspek keamanan sehingga mungkin menyebabkan mereka tidak dapat menggunakan fitur keamanan pada aplikasi dengan benar. Selain itu, tidak semua pengembang aplikasi memiliki kemauan untuk menambahkan aspek keamanan pada aplikasi mereka. Oleh karena itu, aspek keamanan ditambahkan pada network layer sehingga fitur kemanan dapat dipenuhi tanpa campur tangan pengguna atau pengembang aplikasi. Pada akhirnya pendekatan kedua mendapat dukungan lebih banyak daripada pendekatan

pertama sehingga dibuat sebuah standar

keamanan network layer yang salah satu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar